Menjelang pemilu 2024 masyarakat Indonesia akan dihadapkan dengan berbagai isu yang merebak di kalangan masyarakat. Isu yang beredar memiliki tujuan bagi pelaku yang menyebarkan, yaitu untuk mencari massa bagi pemangku kepentingan. Dalam hal ini, oknum tersebut menunggangi beberapa isu terkait suku, agama, ras dan etnik untuk menyerang pihak lawan dan untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Isu-isu yang muncul seringkali meresahkan masyarakat, dan mampu mempengaruhi masyarakat. Isu dapat menurunkan kredibilitas dan reputasi dari lawan politik. Calon pemimpin yang tidak cakap akan menggunakan fenomena politik identitas dengan populisme agama, hal tersebut bisa berdampak pada demokrasi dan masa depan negara. Sehingga, bagi kaum minoritas akan kehilangan hak yang sama dalam pemerintahan. Hal ini dikhawatirkan akan lambat laun mencederai demokrasi.
Terlebih lagi di era digital seperti saat ini, di mana informasi sangat mudah disebar dan didapatkan. Oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dengan mudah membuat konten hoaks yang berisikan isu-isu yang belum pasti kebenarannya, untuk menyerang dan menjatuhkan salah satu pihak. Menurut data dari Kominfo, satgas Kominfo telah mengumpulkan lebih dari 700 konten yang telah diidentifikasi sebagai konten hoaks. Konten-konten yang muncul berupa tulisan maupun foto. Kominfo telah berusaha untuk menandai konten hoaks tersebut agar tidak lagi dapat disebarkan oleh masyarakat. Namun, hal tersebut juga tidak menjadi jaminan, bahwa kedepannya tidak ada lagi konten hoaks. Karena, tampaknya akan tetap ada kecenderungan pengguna internet untuk membuat dan menyebarkan konten hoaks dan tren ini diperkirakan akan terus meningkat jelang pemilu.
Dikutip dari laman kompas.com, ada beberapa isu yang sudah menyebar menjelang pemilu 2024, sebagai berikut:
- Isu Penundaan Pemilihan Umum 2024
Pemilihan Umum 2024 sempat diisukan akan ditunda, yang akan berdampak pada perpanjangan masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Isu ini bahkan sudah mengemuka pada triwulan awal tahun 2022. Salah satu dalih munculnya alasan ini adalah pemulihan ekonomi pasca pandemi. Namun, isu ini telah dipatahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dengan tegas dan berulang kali menyatakan bahwa Pemilihan Umum 2024 akan tetap berlangsung sesuai dengan jadwal. Hingga kini, pemilu sudah dipastikan akan berjalan sesuai dengan jadwal. Karena KPU telah melakukan tahapan pemilu yang sudah berlangsung hingga saat ini.
- Dugaan Kecurangan Verifikasi Partai Politik
Salah satu isu yang mampu mencoreng integritas penyelenggaraan pemilu adalah dengan adanya dugaan kecurangan pada tahapan verifikasi partai politik sebagai calon peserta pemilu. Namun, belakangan ini isu tersebut sudah terverifikasi oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan lembaga penegak etik yang telah menggelar persidangan mengenai isu tersebut.
Adapun isu-isu strategis yang bisa menjadi potensi permasalahan seperti, keberpihakan ASN atau aparat lainnya untuk mendukung dan memfasilitasi peserta pemilu, calon legislatif, calon presiden, dan calon pemimpin daerah. Kemudian ada juga politik transaksional pasangan calon, caleg, tim sukses, dan tim kampanye yang menggunakan media sosial untuk black campaign, penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan politik identitas. Isu-isu tersebut akan berpotensi menimbulkan kerawanan di masyarakat. Kendati demikian, dihimbau untuk seluruh masyarakat untuk bekerjasama untuk melakukan pencegahan. Jangan mudah terpengaruh dengan isu-isu yang berkembang di berbagai media karena belum pasti kebenarannya. Selain itu, jadilah pemilih yang jujur ketika pemilu mendatang, katakan tidak untuk menerima segala bentuk kecurangan, salah satunya seperti politik uang. Karena masa depan bangsa ada di tangan kita!
Jika kamu ingin mengetahui informasi terkait integritas pemilu dan serta sikap antikorupsi yang harus dimiliki seorang calon pemimpin serta permilih, kamu bisa menemukan informasi lengkapnya di situs https://aclc.kpk.go.id/.