– Palang Merah Indonesia (PMI) merespon serius lonjakan kasus Covid 19 di 10 provinsi Indonesia yang menjadi prioritas operasi PMI. Sekjen PMI Sudirman Said mengungkapkan dibandingkan data bulan lalu, kenaikan jumlah kasus di 10 provinsi ini terjadi cukup signifikan. “Riau 78 %, Kalimantan Timur 56 %, Jawa Barat 51 %, DKI Jakarta 48 %, Bali 44 %, Jawa Tengah 38 %, Sumatera Utara 35 %, Jawa Timur 26 %, Sulawesi Selatan 22 %, Kalimantan Selatan 21 %,” Jelas Sudirman Said dalam konferensi pers, Senin (28/9/2020).
Lebih lanjut, Sudirman mengatakan, kota kota mengalami lonjakan kasus lebih besar dari pada kabupaten yang penduduknya menyebar. Di Kota Pekanbaru Riau misalnya, kasus terkonfirmasi positif berjumlah tiga kali lipat dibandingkan dengan Kabupaten lain. Sementaradi Surabaya Jawa Timur, jumlah kasus positif mencapai 14.047 atau 2 sampai 3 kali lipat dari Kabupaten lain di Jawa Timur.
“Dari data data di atas, semakin memberi pesan pada kita bahwa interaksi antar manusialah yang menjadi pemicu dari penyebaran virus.Semakin berkurang interaksi maka semakin kecil risiko penularan viruscoronaini,” katanya. PMImenyerukan agar masyarakat semakin meningkatkan kewaspadaan, lebih dari biasanya pada hari hari ke depan. Sudirman Said mengatakan, PMI telah melakukan operasi besar besaran penanganan covid 19 di 10 provinsitersebut.
Operasi berupa disinfeksi massal, distribusi bantuan, serta kampanye pola hidup sehat untuk meningkatkan imunitas termasuk melakukan disinfeksi mandiri oleh masyarakat. “Ini adalah bagian dari upaya komunikasi risiko, yang merupakan program dari Gerakan Kepalangmerahan dan Bulan Sabit Merah seluruh dunia,” jelas Sudirman Said. Pada 25 September lalu kasus terkonfirmasi positif di Indonesia hampir menyentuh 5 ribu kasus.
Khususnya, kasus di 10 provinsi di Indonesia menunjukkan kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan jumlah kasus bulan sebelumnya. Kenaikan tersebut rata rata di atas 50 %. Di Provinsi Riau, kenaikannya bahkan mencapai 78 % dibandingkan bulan Agustus. “Ini perang semesta melawan virus, yang tidak kelihatan. Semua pihak perlu mengambil porsi dan tanggung jawab, dalam batas kewenangannya masing masing,” katanya
Hingga 28 September, kasus terkonfirmasi tercatat mencapai 275.213. Jumlah pasien sembuh mencapai 203.014 atau 78 % dari jumlah terkonfirmasi. Sementara jumlah korban meninggal 10.386 atau 3,8 % dari terkonfirmasi, dan jumlah kasus aktif sebanyak 61.813 atau 22,5 % dari jumlah terkonfirmasi. “Pertahanan masyarakat akan sangat menentukan," tegas Sudirman.
"PMI mengajak seluruh elemen masyarakat, para pemimpin komunitas, pemuka agama, penggerak organisasi sosial, untuk mengajak komunitasnya masing masing untuk meningkatkan kewaspadaan dan daya tahan seluruh lapisan masyarakat,”lanjutnya. Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid 19 memperbarui data jumlah pasien positif corona di Indonesia, Senin (28/9/2020). Berdasarkan data dari situs covid19.go.id, pasien positif Covid 19 hari ini bertambah 3.509 orang.
Kini, total kasus positif Covid 19 berjumlah 278.722 orang. Angka tambahan ini seperti diketahui menurun ketimbang hari Minggu kemarin yang mencapai 3.874 kasus. Data tersebut juga menunjukkan penambahan kasus sembuh mencapai 3.856 pasien.
Adapun total kasus sembuh sebanyak 206.870 orang. Untuk jumlah yang meninggal dunia menjadi 10.473 orang setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 87 orang. Jumlah Suspek yang dipantau per hari ini tercatat sebanyak 131.361 orang
Seperti diketahui, pada Minggu (27/9/2020) kemarin, kasus positif Covid 19 total sebanyak 275.213 kasus. Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 203.014 orang. Adapun total pasien meninggal dunia sejumlah 10.386 orang Dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan, terdapat 6 cara untuk mencegah risiko penularan Covid 19 melalui udara di ruang tertutup.
Reisa menjelaskan, berdasarkanpernyataan resmiWHO pada 9 Juli 2020, transmisi atau penularan Virus Coronaterjadi terutama melalui percikan atau buliran air liur atau droplet. Penularan terjadi baik secara langsung, tidak langsung, ataupun kontak dekat. Sementara itu, transmisimelalui udara juga dapat terjadi padatindakanyang menghasilkanaerosol.
"Transmisi lewat udara dapat terjadi pada prosedur yang menimbulkan aerosol, seperti difasilitas kesehatan,yakni melalui bronkoskopi, intubasi trakea, pemberian tekanan pada dada saat resustasi jantung, dan kegiatan serupa lainnya," terang Reisa, Selasa (14/7/2020) sore. Selain itu, Reisa menambahkan, Covid 19 juga dapat menular di udara melalui percikan air liur atau droplet yang dikeluarkan ketika seseorang batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernyanyi. Reisa menyampaikan, WHO mendefinisikan penularan Covid 19 melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.
"Teori menunjukkan bahwa sejumlah droplet pernapasan dapat menghasilkan aerosol. Aerosol sendiri adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil sehingga dapat melayang di udara," jelas Reisa. Ia menjelaskan, aerosol memiliki ukuran yang lebih kecil dari droplet. "Droplet adalah buliran dengan ukuran partikel lebih dari 5 mikrometer, sedangkan aerosol ukurannya lebih kecil lagi, yakni kurang dari 5 mikrometer, dan airbone adalah penularan via aerosol dalam jarak jauh," terangnya.
Lebih lanjut, Reisa menyampaikan 6 cara mengantisipasi peredaran udara di ruang tertutup ber AC untuk mengurangi risiko penularan Covid 19. 1. Perhatikan ventilasi atau sirkulasi udara di dalam ruangan. 2. Pastikan menjaga jarak di dalam ruangan dan hindari ruangan yang terlalu banyak orang
3. Selalu pakai masker selama masih berada di luar rumah atau di tempat umum, termasuk di ruangan kantor 4. Hindari memegang permukaan benda yang kotor dan digunakan bersama dengan orang lain. 5. Bersihkan permukaan benda di sekitar ruangan dengan cairan disinfektan secara teratur.
6. Gunakan masker di luar rumah secara benar Cara keenam ini merupakan tips tambahan dari dr Reisa. Pastikan tidak memegang bagian luar masker
Pastikan hanya memegang tali saat mencopot masker Tidakmenurunkan maskerke dagu Ganti masker setiap 4 jam sekali atau apabila basah dan lembab.