Inilah sosok Rizal Kobar, pria yang disebut sebut sebagai koordinator lapangan (korlap) massa aksi 1812 pendukung Habib Rizieq. Aksi 1812 diketahui tidak mendapatkan izin dari polisi. Bahkan tidak mendapat izin dari pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq.
Sosok Rizal Kobar pun menjadi sorotan. Tak sedikit yang penasaran mengenainya. Lantas siapa sebenarnya Rizal Kobar?
Berikut rangkuman profil dan biodata Rizal Kobar selengkapnya! Sosok Rizal Kobar awalnya muncul mengaku siap membantu massa aksi 1812 yang diamankan aparat kepolisian. Saat massa aksi demo, polisi mengamankan beberapa orang di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.
Rizal sendiri mengaku belum mendapat informasi pasti berapa massa aksi yang diamankan, sebab saat bubar, massa terbelah ke beberapa titik. Di kalangan aktivis pergerakan nama Rizal Kobar tak asing. Dia adalah aktivis senior . Nama 'Kobar' sebenarnya disematkan di belakang namanya karena dia adalah pendiri Komando Barisan rakyat (Kobar).
Pada pemilu 2019 lalu Rizal Kobar maju sebagai calon anggota DPD dari dapil DKI Jakarta namun gagal melenggang ke senayan. Tercatat, Rizal Kobar kerap menuai kontroversi. Bareskrim Polri pernah menyebut Rizal Kobar merupakan salah satu anggota grup Saracen, kelompok yang oleh polisi disebut penyebar kebencian, hoax, dan SARA di media sosial.
Rizal Kobar jadi salah satu orang yang ditangkap polisi menjelang aksi demonstrasi besar besaran menuntut penegakan hukum terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2 Desember 2016 silam. Aksi itu kemudian dikenal nama aksi 212. Nama Rizal Kobar juga ada dalam daftar 10 orang yang ditangkap polisi pada 2 Desember 2016.
Pada saat itu, mereka ditangkap karena dianggap melakukan upaya makar atau menggulingkan pemerintahan yang sah. Selain Rizal Kobar, ada nama Ahmad Dhani, Kivlan Zen, Rachmawati Soekarnoputri, Ratna Sarumpaet, Sri Bintang Pamungkas, hingga Jamran. Penjara 6 bulan tidak menyurutkan semangat Rijal Kobar.
Lalu Apa hubungan Rizal Kobar dengan FPI dan Habib Rizieq? Diketahui Rizal Kobar bukanlah anggota FPI namun tampil sebagai korlap dalam aksi 1812. Aksi inipun bukan perintah dari Imam Besar FPIHabibRizieqShihab.
Sekretaris Umum Front Pembela Islam ( FPI ), Aziz Yanuar menegaskan unjuk rasa bertajuk 1812 bukan merupakan perintah pemimpinnya. "Aksi hari ini atau aksi lainnya ke depan tidak ada urusan dan hubungan denganHabibRizieqShihabapalagi sampai seakan ada inisiasi atau perintah atau imbauan dari beliau terkait aksi," ujar Aziz saat dihubungi, Jumat (18/12/2020). Aziz mengatakan, aksi unjuk rasa untuk menuntut keadilan dalam aksi penembakan terhadap enam laskar FPI dan kebebasan Rizieq Shihab itu merupakan inisiatif simpatisan.
"Inisiatif umat Islam dan masyarakat yang tidak dapat menerima ketidakadilan, kriminalisasi ulama dan diskriminasi hukum makin marak di republik," ucapnya. Massa simpatisan pemimpin FPI, Rizieq Shihab yang mengatasnamakan Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK NKRI) akan menggelar aksi bertajuk 1812 di Istana Negera, Jakarta Pusat pada Jumat (18/12/2020). Aksi itu akan menuntut pengungkapan kasus penembakan yang dialami enam laskar khusus FPI oleh polisi.
"Insha Allah pada hari Jumat pukul 13.00 WIB, di depan Istana Negara, akan ada aksi dari ANAK NKRI," ujar Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif dalam video yang diunggah oleh akun YouTube Front TV, Kamis (17/12/2020). Slamet mengatakan, demo yang dilakukan itu untuk menuntut keadilan dan mengungkap di balik penembak terhadap enam orang laskar FPI. "Siapa pun eksekutor dan aktor intelektual dari pembunuhan enam suhada, harus diungkap sampai tuntas dan terbuka untuk rakyat Indonesia. Oleh karena itu teruslah berjuang demi keadilan," katanya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, setidaknya ada 155 massa aksi 1812 diamankan polisi. Dari jumlah tersebut, Yusri mengatakan, ada yang membawa ganja dan senjata tajam (sajam). "Dari 155 yang kami amankan, ada yang membawa ganja. Di Depok juga ada yang membawa sajam," kata Yusri di Monumen Nasional atau Monas, Jumat sore.
Kendati demikian, Yusri tidak menyebut jumlah massa yang membawa ganja atau sajam. Yusri mengatakan, massa aksi 1812 yang diamankan akan diproses secara hukum. "Sudah saya sampaikan sebelumnya, kami melakukan operasi kemanusiaan. Kemudian kalau tidak diindahkan lagi, kami akan laksanakan operasi penegakkan hukum," tutur dia.
Adapun massa aksi 1812 telah membubarkan diri. Berdasarkan pantauan Kompas.com, arus lalu lintas di Jalan Merdeka Barat, yang sebelumnya lumpuh, sudah dibuka untuk dilewati kendaraan pada pukul 16.15 WIB. Anggota kepolisian telah membuka water barrier yang sempat digunakan untuk menutup Jalan Medan Merdeka Barat.