Masuknya pelajar asing ke Jepang berada di tahap kedua setelah kalangan bisnis dan pemagang masuk Jepang. Setelah kalangan bisnis atau keterkaitan bisnis seperti pemagang, lalu kalangan pelajar asing di tahap kedua dan yang paling akhir adalah kalangan umum atau wisatawan asing yang mau jalan jalan saja ke Jepang. “Banyak pertimbangan pembukaan perjalanan ke Jepang tetapi tidak bisa ditetapkan kapan pada negara mana saat ini di masa pandemi Corona ini,” lanjutnya.
Pendekatan kedua negara sangat penting demikian pula keadaan pandemi Corona di negara yang bersangkutan maupun yang ada di Jepang semua menjadi pertimbangan pihak Jepang, Selain itu juga Menlu Jepang melihat persiapan dan kesiapan bidang medis dari negara negara yang bersangkutan menjadi faktor perimbangan pula. Australia, Selandia Baru, Thailand dan Vietnam jadi contoh empat negara pertama yang bisa masuk Jepang di bulan Juni akhir nanti.
Warganya sudah bisa memasuki Jepang untuk kalangan bisnis dan keterkaitan ekonomi seperti para pemagang nya. Setelah kalangan bisnis, pihak jepang akan terus memonitor dan meninjau kapan bisa naik ke tahap kedua untuk kalangan pelajar. Dan pada akhirnya tahap ketiga untuk kalangan turis yang mau jalan jalan ke Jepang.
“Semua terkait situasi kondisi pandemi Covid 19 baik di Jepang maupun di negara lain. Jadi semua itu tetap dengan melihat keadaan kedua negara termasuk Jepang mengenai keberadaan situasi kondisi pandemi Corona yang terjadi saat itu.” Oleh karena itu peninjauan akan terus dilakukan atas kunjungan kedua warga negara sesuai situasi kondisi yang ada. Untuk keempat negara tersebut satu hari maksimal hanya boleh 250 orang warga masing masing negara memasuki wilayah Jepang dalam waktu dekat ini dan tujuannya untuk bisnis atau pemagangan, termasuk kalangan perawat status Tokutei Ginou (TG).
Demikian pula surat hasil tes PCR ( polymerase chain reaction ) dibutuhkan saat memasuki Jepang. Apabila tidak membawa maka diharuskan karantina di tempat menginap selama dua minggu. Selain itu tidak boleh naik kendaraan umum baik bis, taksi atau pun kereta api. Jadi pendatang harus ada yang menjemput di bandara saat tiba di Jepang.
Meskipun demikian setelah menuruni pesawat penumpang akan menghadapi bagian karantina dengan kamera super canggihnya mendeteksi suhu panas badan penumpang. Yang terdeteksi positif langsung masuk karantina pemerintah Jepang selama dua minggu. Yang negatif dan membawa surat hasil tes PCR langsung bisa ke luar bebas setelah melalui imigrasi dan pabean.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: [email protected]