Kementerian Kesehatan RI mencatat Provinsi Sumatera Selatan menempati posisi keempat sebagai provinsi dengan tingkat kematian akibat Covid 19 tertinggi di Indonesia. Tingkat kematian akibat Covid 19 di Sumsel yakni 5,9 persen atau lebih tinggi dibanding angka kematian nasional sebesar 4,1 persen. Dari total konfirmasi di Sumsel sebanyak 4.675 kasus, angka kematian akibat infeksi Covid 19 berjumlah 278 kasus.
Ahli Epidemiologi Sumsel, Iche Andriany Liberty mengatakan, persentase kematian yang dilaporkan tersebut untuk di 17 kabupaten dan kota di Sumsel. Menurutnya, ada kemungkinan pelayanan tim kesehatan (timkes) di daerah belum maksimal. "Ada beberapa kabupaten dan kota yang memiliki angka kematian yang tinggi. Harus diperhatikan aspek apa yang mempengaruhi dan mungkin belum optimal terkait pelayanan kesehatan di sana," katanya, Senin (7/9/2020). Dia menyebutkan, dari data yang dilaporkan 70,23 persen kasus konfirmasi yang meninggal mempunyai penyakit penyerta dan mayoritas (125 kasus) pada rentang usia 55 69 tahun.
"Yang kita khawatirkan, mereka datang ke fasilitas kesehatan sudah dengan kondisi sangat berat," ujar dia. Menurut Iche, dengan meningkatnya kasus kematian di Sumsel, penelusuran kasus dan pemeriksaan (tracing testing) PCR tetap perlu ditingkatkan. Hal ini mengingat kontribusi dua upaya tersebut sangat besar untuk mempengaruhi tingginya angka kematian, tidak hanya angka atau indikator epidemiologi seperti case fatality rate (CFR).
"Ketika testing kita sesuai target WHO, tentu dapat dengan cepat kita deteksi kasus untuk dikarantina atau isolasi. Bisa dibayangkan, kalau orang berkeliaran padahal ia membawa virus. Kelompok rentan (lansia dan komorbid) akan sangat terancam," jelas Iche. Selain itu, ada upaya lain yang harus tetap dimaksimalkan untuk menekan angka penularan kasus yaitu penerapan protokol kesehatan yang ketat di semua sektor. Sedangkan, kelompok rentan diminta untuk tetap membatasi kegiatan di luar rumah dan tetap berada di rumah (stay at home).
"Kalau mau produktif dan aman Covid 19 protokol kesehatan senjatanya. Semua pihak harus berhati hati ketika re open kegiatan karena pandemi belum berakhir," tegas dia. Untuk di Sumsel, daerah dengan tingkat kematian tertinggi yaitu Kabupaten OKU Selatan dengan persentase 40 persen dari jumlah kasus konfirmasi. Di posisi kedua Kota Pagaralam dengan tingkat kematian 16,67. Posisi ketiga ditempati oleh kabupaten Lahat dengan tingkat kematian 10,00 persen.
Selanjutnya, posisi keempat hingga ketujuh yakni Banyuasin 9,90 persen, OKU 9,59 persen, Muratara 9,38 persen, dan OKU Timur 9,30 persen. Kemudian, posisi delapan hingga dua belas yaitu Prabumulih 9,22 persen, Muba 9,09 persen, Empat Lawang 9,09 persen, dan Palembang 5,85 persen. Adapun lima daerah lainnya di Sumsel dengan tingkat kematian lebih rendah di antaranya Musi Rawas 5,56 persen, PALI 4,51 persen, OK1 4,49 persen dan Ogan Ilir 3,97 persen.
Meski termasuk zona merah tingkat kematian di Muara Enim dan Lubuklinggau berada di angka 4 persen. Untuk Muara Enim tingkat kematian hanya 3,25 persen sedangkan Lubuklinggau 3,10 persen. Sementara itu, untuk daerah luar Sumsel tingkat kematian tercatat di level 3,03 persen. Rincian data tingkat kematian Covid 19 di Sumsel ini berdasarkan data laporan harian Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Persentase Covid 19 yang meninggal di Kabupaten dan kota di provinsi Sumsel sampai 6 September 2020.
Berdasarkan data update sebaran virus corona di Sumsel, Senin (7/9/2020), Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Muara Enim kembali masuk kategori risiko tinggi atau zona merah penyebaran virus corona atau Covid 19. Kasi Survei dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel, Yusri mengatakan dari 17 kabupaten terdapat dua daerah yang masuk zona merah penyebaran wabah corona. Selanjutnya, untuk kategori risiko sedang atau zona oranye tercatat enam wilayah. Keenam wilayah itu adalah Kota Palembang, Kabupaten Lahat, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Banyuasin, Kota Prabumulih, dan Kabupaten PALI.
"Ya benar Muara Enim dan Linggau kembali zona merah, untuk zona orange ada enam daerah," katanya. Ia menjelaskan, untuk 9 daerah yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Kabupaten Ogan Ilir, Kota Pagaralam, Kabupaten OKU Timur, Kabupaten OKU Selatan, Kabupaten Empat Lawang, dan Kabupaten Musi Rawas Utara masuk zona kuning. "Jumlah konfirmasi aktif proses perawatan terkini Covid 19 di Sumsel ada1.038 orang. Sedangkan jumlah warga sembuh kini tercatat sebanyak 3.347 orang dan pasien meninggal tercatat sebanyak 275 orang," ungkap Yusri.
Menurutnya, sejauh ini untuk perkembangan Covid 19 khususnya penambahan kasus baru masih bersifat fluktuasi, walaupun kecenderungan sedikit menurun jika dibandingkan bulan lalu. Maka dari itu, Dinkes mengimbau agar masyarakat tetap menggunakan masker dan rajin mencuci tangan di air yang mengalir. Kemudian, mau jujur mengaku jika sedang sakit dan mematuhi aturan pemerintah. "Pesan saya harus jujur, mengaku supaya bisa bekerjasama mematuhi imbauan dari pemerintah dan tetap terapkan protokol kesehatan," jelasnya.