Pemerintah memberikan keringanan bagi pelanggan PLN. Hal itu dilakukan untuk menekan dampak wabah Corona pada masyarakat Indonesia. Keringanan yang diberikan di antaranya memberikanlistrik gratis.
Pelanggan yang mendapatkan listrik gratis adalah pelanggan 450 VA bersubsidi. Sementara itu, bagi pelanggan 900 VA bersubsidi mendapatkan diskon listrik 50 persen. Pemberian listrik gratis berlaku selama tiga bulan, yakni April hingga Juni 2020.
Untuk pelanggan prabayar, PLN telah menyediakan dua saluran untuk mendapatkan token gratis dan diskon listrik. Dua saluran tersebut yaitu melalui www.pln.co.id dan Whatsapp. Pemberian token gratis via Whatsapp telah berlaku mulai Senin (6/4/2020).
Lalu, bagaimana cara mendapatkan token listrik gratis dan diskon listrik? Berikut caranya : 1. Buka laman www.pln.co.id.
2. Masuk ke menu pelanggan, pilih stimulus Covid 19. 3. Masukkan ID pelanggan/nomor meteran, dan token gratis akan muncul pada layar. 4. Masukkan token gratis ke meteran sesuai dengan ID pelanggan.
1. Buka aplikasi WhatsApp. 2. Chat ke nomor WA PLN 08122 123 123, ikuti petunjuk dengan memasukkan nomor ID pelanggan. 3. PLN akan membalas chat berupa token gratis.
4. Masukkan token gratis ke meteran sesuai dengan ID pelanggan. Untuk pelanggan pascabayar, pihak PLN otomatis akan menggratiskan pelanggan 450 VA dan memberikan potongan sebesar 50 persen pada tagihan pelanggan 900 VA. Potongan 50 persen akan diambil dari rata rata tagihan selama tiga bulan terakhir penggunaan listrik.
Berikut 5 fakta token listrik PLN digratiskanJokowi, dilansir : Para penerima subsidi listrik ini ditetapkan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Dalam struk pembayaran listrik penerima subsidi setiap bulannya, ditandai dengan kode R1 atau R1T.
Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, bagi pelanggan listrik 900 VA nonsubsidi, kode pada struk pembayarannya ditulis R1M. Kode M sendiri berarti kategori mampu. "Kalau ada pelanggan melihat struknya pas beli token ini kodenya ada R1M. M ini artinya mampu berarti walau 900 VA."
"Mohon maaf, yang R1M, non subsdi memang mampu, saat ini tidakeligibleuntuk mendapatkan diskonnya," ujar Darmawan dalamvideo conference, Jumat (3/4/2020). Terlepas dari rumah yang ditinggalinya merupakan rumah sederhana atau penghuninya berpendapatan rendah, alasan kenapa tak semua pelanggan listrik 900 VA dapat diskon tarif yakni karena penetapannya sudah ditentukan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. "Pelanggan pascabayar kalau dilihat struknya ada R1M, mampu, ini non eligiblemendapatkan insentif pemerintah sampai saaat ini," kata Darmawan.
Kebijakan listrik gratis 3 bulan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan. Untuk merealisasikan kebijakan ini, melalui Perppu Nomor 1 Tahun 2020, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menganggarkan dana sebesar Rp 3,5 triliun. Kebijakan ini mungkin saja diberlakukan lebih dari waktu yang telah ditentukan, yakni 3 bulan.
Kementerian ESDM dan PLN juga akan menggunakan skema penghitungan besaran yang sama untuk pelanggan listrik golongan 900 VA subsidi. Namun bedanya, setelah nanti ditemukan jumlah biaya penggunaan listrik terbesar selama 3 bulan terakhir, akan dipotong sebesar 50 persen. Hal ini sesuai dengan pernyataan Presiden Joko Widodo, yaitu pelanggan listrik golongan 900 VA subsidi mendapatkan potongan sebesar 50 persen.
Rida Mulyana mengatakan, pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perppu) Nomor 1 tahun 2020 sudah menganggarkan Rp 3,5 triliun untuk merealisasikan kebijakan tersebut sesuai dengan intruksi Presiden Jokowi. Rida menjelaskan, Rp 3,5 triliun akan digunakan untuk membebaskan biaya listrik 24 juta pelanggan golongan 450 VA dan pemberian diskon sebesar 50 persen untuk 7,9 juta pelanggan golongan subsidi 900 VA sampai dengan Juni 2020. Lebih lanjut, anggaran tersebut diberikan ruang kepada PLN untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan konsumsi listrik rumah tangga di dua golongan tersebut.
"Rp 3,5 triliun itu untuk menyediakan ruang karena ada imbauan kegiatan dirumah maka kemungkinan konsumsi rumah tangga akan sedikit meningkat." "Sementara ini akan kita pantau konsumsi listrik di rumah tangga cenderung ada kenaikan 1 sampai 3 persen," ujar Rida. Oleh karenanya, Rida memastikan PLN tidak bakal merugi meskiJokowi gratiskan listrikuntuk pelanggan kategori tersebut.
Namun, ia tidak menutup kemungkinan PLN akan sedikit mengalami keterlambatan pembayaran dari pemerintah. "Jadi PLN dijamin tidak rugi hanya sedikit terjadi keterlambatan pembayaran. Kita juga bicara dan berkoordinasi dengan PLN dan Kementerian Keuangan," ucapnya.