Pemerintah akan membuat buku panduan mengenai prosedur pelaksanaan karantina mandiri bagi warga negara Indonesia (WNI) yang tiba di Indonesia di masa pandemi virus corona atau Covid 19. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri luar negeri (Menlu), Retno Marsudi dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid 19, Senin (11/5/2020). "Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia dan guna memudahkan pelaksanaan gugus tugas akan mempersiapkan buku panduan mengenai pelaksanaan karantina mandiri," ujar Menlu.
Dampak pandemi virus corona yang melanda seluruh dunia mengakibatkan terjadi kepulangan WNI dari luar negeri dalam jumlah yang besar. Menlu Retno menyatakan, kepulangan WNI disebabkan banyak WNI yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi maupun telah habis masa kontrak kerjanya dan tidak di perpanjang lagi. Ada juga pelajar dan mahasiswa yang telah menyelesaikan masa studi di luar negeri dan ada WNI yang masa tinggalnya dan tidak diperpanjang lagi.
Pemberlakuan protokol kesehatan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan telah diatur dalam Surat Edaran (SE) Menkes No. 313 Tahun 2020. Menlu berujar dalam rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), telah memberikan arahan untuk memperketat protokol kesehatan di pintu pintu kedatangan dalam negeri, baik itu lewat darat laut dan udara. "Sekali lagi saya sangat mengharapkan sekiranya warga negara Indonesia buang baru tiba dari luar negeri secara disiplin menerapkan protokol kesehatan yang berlaku," ujar Menlu.
Penanganan kepulangan WNI dari luar negeri juga akan melibatkan daerah. Koordinasi dan kerjasama antar daerah dengan daerah, maupun daerah dengan pusat juga dipersiapkan untuk menerima kedatangan WNI dari luar negeri. Sekira 1.000 warga negara Indonesia (WNI) dari luar negeri bakal kembali ke Tanah Air pada hari ini, Senin (11/5/2020) dan beberapa hari ke depan.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. "Hari ini akan tiba WNI kita dari Bangladesh sejumlah 196 WNI. Selain itu, pada hari ini juga akan tiba 567 awak kapal WNI yang bekerja di 3 kapal pesiar melalui pintu masuk Pelabuhan Tanjung Priok dan Bandara Soekarno Hatta," katanya dalam siaran BNPB, Senin (11/5/2020). Selain itu, Retno mengatakan akan ada penambahan WNI yang pulang dari Kairo dan Oman.
"Masih akan terdapat penambahan untuk Kairo dan Oman sebanyak 333," imbuh dia. Kemenlu juga telah mencatat, hingga kemarin atau Minggu (10/5/2020), sebanyak 88.832 WNI sudah pulang ke Indonesia. Ketibaan paling banyak dikatakan Retno yakni dari Malaysia
"Jumlah warga negara Indonesia yang telah kembali ke Tanah Air per 10 Mei 2020 kemarin, ketibaan WNI dari Malaysia berjumlah 72.966 orang," lanjutnya. Puluhan ribu WNI tersebut pulang ke Indonesia dari Malaysia menggunakan jalur laut, darat dan udara. Angka tersebut dihitung sejak Movement Control Order (MCO) diberlakukan di Malaysia pada 18 Maret lalu.
"Kembali melalui laut 65 persen atau 47.674 orang, melalui jalur darat sebesar 20 persen atau 14.681 orang, dan melalui jalur udara 15 persen atau berjumlah 10.611 orang," katanya. Adapun sbanyak 14.244 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di luar negeri, dikatakan Retno, juga telah kembali. "Mereka kembali melalui jalur udara yaitu melalui Bandara Soekarno Hatta dan Ngurah Rai serta melalui jalur laut, yaitu melalui Pelabuhan Benoa dan Tanjung Priok," papar Retno.
Untuk WNI yang kembali dari Timur Tengah, dikatakan Retno, mencapai 1.622 orang. Sebanyak 1.622 WNI tersebut datang dari Arab Saudi sebanyak 992 dan Kuwait 164 orang. "Dari Aljazair para pekerja WIKA dan lain lain dengan total 391 orang. Dari Kairo, telah tiba 25 April sebanyak 75 WNI," pungkasnya. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menginformasikan soal kasus Warga Negara Indonesia (WNI) yang terpapar virus corona atau Covid 19 di sejumlah negara di dunia.
"Terdapat 734 kasus yang terpapar Covid 19. 321orang masih dalam perawatan, 372 orang telah sembuh dan 41 telah meninggal dunia," kata Menlu Retno Marsudi dalam siaran Youtube BNPB, Senin (11/5/2020). Angka tersebut, kata Retno Marsudi, dihimpun per Minggu (10/5/2020). Retno menambahkan, para WNI tersebut tinggal di lebih dari 20 negara.
Total, ada 33 negara dan teritori yang ditinggali para WNI. "Serta berasal dari 28 kapal pesiar," tambah Retno. Sementara itu, seluruh perwakilan RI di luar negeri, kata Retno, terus melakukan koordinasi dengan otoritas negara atau teritori setempat.
"Hal itu guna memastikan semua WNI yang terpapar mendapatakan pelayanan kesehatan yang layak sesuai situasi dan peraturan setempat," pungkasnya.