Awal pekan, terhadap dolar AS di pasar spot ditutup menguat ke Rp 13.895 per dolar AS, Senin (4/1/2021). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 1,10% dari penutupan Rabu (30/12/2020), yakni Rp 14.050. Dilansir , posisi ini membuat rupiah pun menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia.
Hingga pukul 15.00 WIB, hampir semua mata uang di kawasan menguat terhadap dolar AS. Hanya dolar Taiwan yang betah di zona merah setelah melemah 0,02% terhadap the greenback. Sementara itu, yuan China berada satu tingkat di bawah rupiah setelah naik 0,91.
Disusul ringgit Malaysia yang menguat 0,39%, dolar Singapura dan won Korea Selatan juga terapresiasi, masing masing 0,36% dan 0,35%. Kemudian, baht Thailand naik 0,33%, yen Jepang terkerek 0,28% serta rupee India menanjak 0,15%. Peso Filipina naik 0,03%, sedangkan dolar Hong Kong terlihat menguat tipis 0,008% terhadap dolar AS.
Penguatan hampir seluruh mata uang di kawasan terjadi karena dolar AS yang sedang tertekan. Hingga saat ini, indeks dolar AS sudah melemah 0,36% ke 89,62. Adapun di Indonesia, Bank Central Asia (BCA) mematok kurs jual pada Rp 13.920 per dolar AS.
Kurs jual berarti pihak bank menjual dolar AS pada posisi ini. Untuk kurs beli BCA adalah Rp 13.890 per dolar AS. Kurs beli ini berarti bila Anda ingin menjual dolar AS maka pihak bank akan membelinya pada posisi ini.
Lantas, bagaimana kurs rupiah terhadap dolar AS di 5 bank besar? Jual: Rp 13.920 Beli: Rp 13.890
Jual: Rp 14.220 Beli: Rp 13.520 Jual: Rp 14.050
Beli: Rp 13.800 Jual: Rp 14.004 Beli: Rp 13.819
Jual: Rp 14.055 Beli: Rp 13.765 Januari 2021: Rp 13.903
30 Desember 2020: Rp 14.105 29 Desember 2020: Rp 14.169 28 Desember 2020: Rp 14.184
23 Desember 2020: Rp 14.282 22 Desember 2020: Rp 14.220 21 Desember 2020: Rp 14.180
18 Desember 2020: Rp 14.146 17 Desember 2020: Rp 14.152 16 Desember 2020: Rp 14.151