Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi telah memberikan Ratusan Sertifikat Sehat Atau Lolos Uji protokol kesehatan pencegahan Corona (Covid-19) kepada warung warung rakyat agar bisa kembali buka di tengah persiapan new normal.
Geliat ekonomi pun mulai dirasakan kembali, seperti yang dirasakan pedagang kopi Mobile Cafe (Moca) di Banyuwangi, Novian Dharma Putra (33).
Novian telah telah lolos uji protokol Covid-19 dari Pemkab Banyuwangi, sehingga setiap pelanggan yang datang harus mencuci tangan, jaga jarak dan Novian sendiri selalu mengenakan masker disertai face shield.
“Dulu awal ada Covid-19 ada peningkatan penjualan sampai 200 persen dengan sistem penjualan online, tapi kemudian terus menurun hingga nggak ada penjualan sama sekali selama kurang lebih tiga bulan,” kata Novian saat dihubungi, Rabu (8/7).
Sejak buka lapak kembali dengan protokol kesehatan sejak 14 Juni, omzet penjualan kopi di kedainya mulai mengalami peningkatan, bila sebelumnya Novian hanya mengandalkan pelayanan online saat sejak pandemi.
“Alhamdulillah setelah dapat buka kembali dengan sertifikasi protokol kesehatan pencegahan Covid-19, omzet sudah mulai membaik. Per hari rata rata sudah laku 30 cangkir. Jadi sudah di tahap maintenance. Memang masih jauh dibandingkan sebelum ada Covid-19, karena sering diundang untuk buka di acara acara, bisa laku sampai 90 cangkir,” paparnya.
Sejak Juni 2020, Pemkab Banyuwangi telah meloloskan 528 warung rakyat untuk mendapatkan sertifikat sehat, setelah lolos uji Protokol Covid-19, sehingga bisa kembali jualan dengan pemantauan dari gugus tugas.
Tidak hanya warung rakyat, langkah serupa juga dilakukan untuk destinasi wisata, hotel, homestay, kafe, dan restoran.
“Warung-warung rakyat selama ini berperan menggerakkan ekonomi, termasuk dalam menopang sektor pariwisata. Sehingga ke depan, jika sektor wisata benar-benar dibuka, maka warung rakyat sudah siap menerapkan protokol kesehatan. Wisatawan bisa nyaman, dan dengan sendirinya warung rakyat bisa semakin laris,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Anas menambahkan, sertifikasi terhadap warung rakyat dilakukan untuk memberi jaminan keamanan, kesehatan dan keselamatan bagi semua yang terlibat di sektor ini.
”Jadi semua sama-sama aman. Pengunjung dan wisatawan yang berkuliner di warung rakyat aman. Pekerja warung rakyat pun aman. Semua itu akan terjadi jika protokol kesehatan dijalankan dengan baik,” katanya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Guntur Priambodo menambahkan, 528 warung rakyat yang telah mendapat sertifikasi kesehatan telah ditampilkan dalam aplikasi Banyuwangi Tourism, sehingga masyarakat bisa mengetahui warung hingga destinasi mana yang sudah menerapkan protokol Covid-19.
“Kita tampilkan semuanya di aplikasi Banyuwangi Tourism secara bertahap. Nanti warung mana saja yang sudah lolos sertifikasi menyambut new normal akan tersaji secara online,” kata Guntur.
Sementara itu, sertifikasi protokol Covid-19 tersebut terus berlaku bila pelaku ekonomi maupun pariwisata bisa disiplin menjalankan protokol Covid-19. Tim gugus tugas bakal memantau aktivitas tersebut, bila melanggar maka bakal mendapatkan teguran hingga penutupan.
“Selama saya buka, sering mendapat kunjungan mendadak dari camat untuk melihat apakah saya masih disiplin. Dan tim pemantau selalu datang diam diam,” kata Novian.