Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variatif dalam lima hari perdagangan terakhir. Meskipun begitu, secara kumulatif, IHSG turun 2% dalam sepekan ke level 5.239,85 dari sebelumnya di 5.346,66. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, penurunan IHSG selama sepekan ini lebih dipengaruhi oleh pergerakan bursa global dan perkembangan pandemi Covid 19. "Ditambah lagi, secara teknikal, pergerakan IHSG memang diperkirakan masih akan cenderung terkoreksi," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Jumat (4/9/2020).
Selain itu, penurunan IHSG juga disebabkan oleh investor asing yangprofit taking. Dalam sepekan, asing mencatatkan aksi jual dengan nilai bersih Rp 5,12 triliun di seluruh pasar. Aksi ambil keuntungan ini dilakukan karena sejak Maret Agustus 2020, IHSG menguat cukup signifikan seiring dengan arus masuk dana asing pada saham saham berkapitalisasi pasar(market cap)besar. Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menambahkan, aksi jual asing juga terjadi seiring dengan penyeimbangan kembali(rebalancing)portofolio dari MSCI pada awal September ini.
Sebagaimana diketahui, MSCI berinvestasi pada saham saham berkapitalisasi pasar besar yang dominan menggerakkan IHSG. Untuk pekan depan, Herditya memperkirakan, IHSG masih akan terkoreksi dengan levelsupportsecara mingguan di 5.150 danresistancedi 5.382. "Dalam satu pekan ke depan, kami melihat pergerakan IHSG memiliki peluang bergerak terbatas padarange trading5.160 5.384," tutur Okie.