Startup PT Xurya Daya Indonesia mendukung pemerintah untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap. Managing Director PT Xurya Daya Indonesia Eka Himawan mengatakan, perusahaan memikirkan bagaimana caranya mendukung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), khususnya di energi baru terbarukan atau EBT. "Kita turut serta ingin bantu Kementerian ESDM dengan target mereka porsi EBT 23 persen pada 2025. Selain itu, juga untuk target PLTS sebesar 1 giga watt," ujarnya dalam webinar, Rabu (16/9/2020).
Sementara, Xurya menjadi startup energi terbarukan di Indonesia dengan memelopori metode pembayaran DP nol untuk beralih ke tenaga surya. Eka menjelaskan, perusahaan sudah memberikan bantuan pembiayaan setelah 2 tahun berdiri ke beberapa perusahaan untuk efisiensi dari sisi penggunaan energi. "Kita dari 2 tahun terakhir banyak mendapatkan beberapa perusahaan perusahaan untuk gerakan ini. Kita ada satu perusahaan gabung sudah cukup lama yakni dengan Plaza Indonesia, di sekitar HI (Hotel Indonesia) sana kalau datang, di rooftop nya itu ada solar panel yang kita pasang," katanya.
Menurut dia, solar panel belum banyak dipakai akibat ada pemikiran bahwa kendala utamanya adalah mahal dan perawatan sulit. Karena itu, perusahaan terus melakukan ekspansi dengan membantu lebih banyak pihak, termasuk PT Softex Indonesia untuk memasang PLTS atap. "Kita kerja sama dengan PT Softex Indonesia, 630 kilo watt di atas atap mereka, pembiayaannya dari kita dulu," pungkas Eka.
Adapun sejak mulai 2018, bisnis Xurya menjangkau hanya di Jabodetabek dan Jawa Timur, lalu pada 2020 sudah berkembang semakin banyak hingga Palembang dan Makassar.