Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen TNI Nefra mengatakan hingga hari ini, Senin (10/8/2020), ada 32 perwira mantan pasien covid 19 klaster Sekolah Tinggi Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) yang mendonorkan plasma darahnya untuk terapi plasma konvalesen. Dengan demikian hingga hari ini total sudah 81 mantan pasien covid 19 klaster Secapa AD sudah mendonorkan plasma darahnya. "Pagi ini, Senin 10 Agustus, ada 32 Perwira mantan (pasien) Secapa lagi yang donorkan plasma darahnya, sehingga total mantan Perwira Secapa AD pendonor terapi plasma convalesence sampai dengan hari ini berjumlah 81 orang," kata Nefra dalam press releasenya pada Senin (10/8/2020).
Diketahui terapi plasma konvalesen tersebut juga dilakukan untuk membantu proses penyembuhan pasien covid 19 klaster Secapa AD. Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa juga telah melakukan peningkatan jumlah alat unit transfusi darah untuk donor plasma kovalesen di RSPAD Gatot Soebroto senilai sekira Rp 4 miliar. Peningkatan alat tersebut diharapkan dapat menambahkan kemampuan RSPAD Gatot Soebroto baik secara kapasitas maupun operasional donor darah. Peningkatkan jumlah alat tersebut diharapkan juga dapat membantu memenuhi kebutuhan rumah sakit yang membutuhkan plasma konvalesen.
Andika juga mengarahkan agar para Perwira Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) yang telah dinyatakan negatif Covid 19 secara sukarela untuk melakukan donor plasma darah di RSPAD Gatot Seoberoto Jakarta Pusat pada Senin (3/8/2020) sepekan lalu. "Dengan bantuan alat untuk Unit Transfusi Darah (UTD) serta pendonor 32 Perwira Secapa ini akan sangat membantu kapasitas serta kelangsungan terapi plasma convalescent pasien covid 19," kata Andika dalam akun Instagram resmi TNI AD, @tni_angkatan_darat, pada Selasa (4/8/2020). Kasubinstal Patologi Klinik RSPAD Gatot Soebroto Martina Lili Yana menjelaskan sejumlah peralatan yang antara lain alat pemisah komponen darah, freezer penyimpanan darah, alat pemisah kantong darah, dan alat lainnya.
"Kalau dihitung hitung itu bisa Rp 4 miliar," kata Martina. Martina juga mengungkapkan berkat alat tersebut kapasitas kinerja pendonoran plasma darah untuk terapi konvalesen menjadi meningkat. "Bantuan alat yang diberikan oleh Bapak KSAD untuk unit transfusi darah ini sangat membantu sekali, yang biasanya kita hanya mampu enam orang pendonor saja, saat ini mampu per harinya untuk 32 pendonor," kata Martina.
Martina berharap agar donor plasma darah dari 32 Perwira Secapa AD dapat membantu pasien pasien covid 19 dengan stadium berat. "Momen ini sangat pas. Minggu lalu kami mendapatkan permintaan banyak sekali. Saat itu stoknya kosong. Dengan momen yang sangat pas ini yang 32 orang, mudah mudahan bisa membantu pasien pasien covid 19 yang stadium berat," kata Martina. Proses pendonoran plasma darah tersebut juga dilakukan tetap dengan protokol kesehatan antara lain dengan menggunakan masker dan menjaga jarak.