Tim mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan, dalam kurun waktu seminggu pertama bulan Desember 2020, angka kematian tenaga medis naik hingga tiga kali lipat. IDI imbau para tenaga medis dan kesehatan waspada dan tetap menggunakan APD (alat pelindung diri) dalam menjalankan tugas. Anggota Tim Pedoman dan Protokol dari Tim Mitigasi PB IDI dr Weny Rinawati SpPK MARS mengingatkan, para tenaga kesehatan agar tidak menurunkan kualitas APD yang dikenakan.
Saat ini standar level APD yang wajib dikenakan oleh para tenaga kesehatan adalah level tertinggi; sesuai dengan resiko tempat melakukan pelayanan. "Kami juga berharap agar pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan juga menyediakan APD yang layak bagi para tenaga kesehatan. Sementara itu bagi para tenaga kesehatan yang berpraktek secara pribadi sebaiknya tetap menggunakan APD level sesuai potensi risiko dalam menangani pasien," ujarnya dalam keterangan resmi IDI yang diterima, Sabtu (5/12/2020). Diketahui per 5 Desember 2020, Tim Mitigasi IDI mengumumkan, pembaruan data tenaga medis yang wafat akibat Covid 19.
Dari Maret hingga Desember ini, terdapat total 342 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid, yang terdiri dari 192 dokter dan 14 dokter gigi, dan 136 perawat. Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah, S.Kp, SH, M.Kep, MH menambahkan, sekitar 75 persen perawat yang meninggal akibat Covid umumnya bertugas di kamar rawat inap. Kemungkinan perawat tertular dari pasien sebelum hasil swab mereka (pasien) keluar dari lab (laboratorium) atau Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Kami menyadari para tenaga kesehatan dari berbagai divisi sudah kewalahan menangani lonjakan pasien covid dan hasil swab yang harus diperiksa. Oleh karena itu, kami juga berharap dukungan pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan untuk meningkatkan kualitas perlengkapan pemeriksaan kesehatan sehingga bisa diperoleh hasil yang lebih cepat untuk mengurangi angka penularan di fasilitas kesehatan, termasuk pemeriksaan rutin untuk para tenaga kesehatan," harap Harif. IDI dan PPNI mengimbau meski ada masyarakat yang tidak percaya adanya Covid 19, mohon agar tetap menjalankan protokol kesehatan agar tidak membahayakan orang lain. Mengimbau pula masyarakat agar menghindari kegiatan berkerumun dan atau yang melibatkan orang banyak seraya tetap menjalankan protokol kesehatan.