Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Letjen Doni Monardo masih menemukan adanya narasi negatif terkait upaya mencegah Covid 19. Doni menyebut, ada narasi di masyarakat yang menyebut kasus Covid 19 sebagai konspirasi dan rekayasa. Hal itu disampaikan Doni usai rapat terbatas terkait Percepatan Penanganan Pandemik Covid 19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020).
"Masih ada sejumlah pihak yang menganggap ini adalah konspirasi. Covid ini rekayasa. Covid ini adalah konspirasi. Padahal kita semua sudah tahu, bahwa korban jiwa di tanah air sudah melampaui angka 3.500," kata Doni Monardo. Selain itu, Doni mengatakan bahwa angka kematian di dunia jauh lebih besar akibat Covid 19. Bahkan, total kematian di dunia melebihi angka 550 ribu jiwa.
Oleh karena itu, ia menilai perlu ada penyampaian pesan bahwa Covid 19 berbahaya bagi manusia, terutama masyarakat rentan. "Jadi ini nyata, ini fakta, oleh karenanya semua pihak harus betul betul memahami ini. Menyampaikan pesan pesan bahwa covid ini ibaratnya, mohon maaf, ibaratnya adalah malaikat pencabut nyawa bagi mereka yang rentan. Siapa saja yang rentan? Adalah lansia. Yang rata rata adalah usia di atas 60 tahun 70 tahun," ucap Doni. Lebih lanjut, Doni mengatakan, pemerintah akan berupaya menggunakan sosialisasi efektif dengan melibatkan semua pihak.
"Untuk menekan kasus penambahan positif itu yang dipilih adalah sosialisasi yang efektif, yang masif melibatkan seluruh komponen dengan kearifan lokal. Tadi sudah disampaikan bapak Menko PMK, para antropolog, sosiolog, termasuk psikolog juga tokoh tokoh masyarakat, khususnya para ulama," jelas Doni.