Tepat hari ini 11 September 2020, atau 19 tahun lalu, peristiwa menggemparkan dunia terjadi. Gedung kembar pusat financial Amerika Serikat atau World Trade Center (WTC) hancur luluh lantak ditabrak pesawat. Pesawat yang menabrakkan diri itu memicu kebakaran hebat di berlantai 110.
Saat itu, asap tebal membumbung tinggi di langit New York. Pesawat pertama menabrak gedung utara dan disusul tabrakan pesawat kedua di gedung selatan. Seketika itu, gedung ambruk. Hampir 3.000 jiwa menjadi korban serangan teror.
Di pagi 19 tahun lalu, warga panik berlarian saat gedung yang menjadi simbol kejayaan New York itu rata dengan tanah disertai kebakaran hebat. Polisi dan petugas kebakaran langsung berjibaku di puing puing reruntuhan. *Osama bin Laden Aktor Dibalik itu
Pemerintah Amerika Serikat menyatakan kelompok Al Qaidah yang dipimpin Osama bin Laden bertanggung jawab atas serangkaian serangan itu 11 September 2001 itu. Lima orang berhasil diadili. Mereka yakni Khalid Sheikh Mohammad, Walid bin Attash, Ramzi Binalshibh, Ali Abd al Aziz Ali, dan Mustafa al Hawsawi. Kini, kelimanya di penjara Teluk Guantanamo atas tuduhan merencanakan dan membantu serangan itu.
*Dikenang sebagai peristiwa terorisme terbesar sepanjang sejarah Pelaku teror diketahui membajak pesawat komersial milik American Airlines dan United Airlines yang kemudian lalu ditabrakkan ke dua gedung. Dalam 2 jam, gedung pun runtuh. Kini di area kejadian, terdapat sebuah monumen bernama Ground Zero, yang dibuat untuk mengenang peristiwa itu.
Coretan nama nama korban menghiasi sekitar monumen. Serta 911 Memorial Museum yang berisi sejumlah benda yang berkaitan dengan tragedi, foto foto dan hal lainnya diperlihatkan untuk publik dan wisatawan, sebagai saksi bisu kejadian kelam masa lalu. *Menyisakan Trauma Besar di Warga Amerika
Dikutip dari VoA, lebih dari 60 persen orang Amerika menyaksikan serangan teror terburuk yang pernah terjadi melalui televisi. "Saya kira sampai saat itu, mungkin orang lebih optimis atau merasa hal itu tidak bisa terjadi di sini. Serangan teroris adalah sesuatu yang terjadi di luar negeri, tetapi tidak di Amerika di negara kita," kata Roxane Cohen Silver, profesor ilmu psikologi di University of California, Irvine. Cohen Silver, yang mempelajari dampak trauma kolektif mengatakan beberapa individu yang tidak terkait langsung dengan serangan 9/11 menunjukkan gejala yang sebelumnya diasumsikan para ahli akibat terpapar langsung trauma.
"Orang orang yang sering menonton televisi pada minggu pertama setelah 9/11 kemungkinan besar menunjukkan gejala stres pasca trauma dan penyakit kesehatan fisik bertahun tahun kemudian," kata Cohen. Gejala gejala tersebut sering termasuk kecemasan dan ketakutan, serta serta timbulnya penyakit kesehatan fisik seperti masalah kardiovaskular. *Penghormatan Tribute in Light untuk Korban
Pemerintah New York tetap melangsungkan penghormatan untuk peristiwa kelam itu, sejak tahun 2002. Cahaya kembar yang dikenal dengan Tribute in Light akan menyinari langit Kota New York untuk memperingati serangan 11 September 2001. Gubernur Andrew M. Cuomo dari New York mengatakan negara bagian itu telah menyediakan tenaga kesehatan dan pengawasan kegiatan di tengah pandemi Covid 19.
Diperlukan tim yang terdiri dari sekitar 40 petugas panggung dan teknisi listrik yang bekerja dengan cermat pada instalasi selama lebih dari seminggu untuk menyiapkannya.