Seorang pilot dan istrinya tewas dalam kecelakaan helikopter di Selandia Baru, Selasa (15/12/2020). Beruntung, anak anak mereka masih hidup dan selamat saat ditarik dari reruntuhan helikopter. Dilansir , helikopter itu lepas kendali dan jatuh di pantai berbatu dekat Sungai Kekerengu, timur laut Selandia Baru.
Pilot itu sebenarnya hendak membawa keluarganya untuk makan siang bersama. Sayangnya, helikopternya jatuh sekitar pukul 12.40 siang waktu setempat. Seorang anggota keluarga mengkonfirmasi identitas pilot tersebut, yakni Andrew Hamish Davidson dan istrinya, Lin, yang tewas.
Tiga anak mereka selamat dari kecelakaan, tetapi terluka parah. Seorang pria yang membantu menyelamatkan anak anak dari reruntuhan mengatakan gadis kecil, putri pilot itu terus bertanya kepadanya: "Di mana ibuku, apakah ibuku baik baik saja?" Dia mengatakan kepadanya bahwa ibunya baik baik saja meskipun tidak demikian.
Ketiga anak itu diterbangkan ke Rumah Sakit Wellington, untuk dirawat luka lukanya. "Ini sangat mengejutkan, anak anak ditinggalkan tanpa orang tua," kata seorang kerabat. Diyakini rombongan keluarga itu terbang ke The Store, sebuah restoran populer di Kekerengu untuk makan siang.
Saksi mata mengatakan, helikopter mulai mengalami masalah saat mencoba mendarat. Respons pertama orang yang ada di lokasi langsung memecahkan jendela depan untuk membebaskan para korban, karena takut akan terbakar. Pilot yang meninggal dalam insiden ini, Davidson, merupakan manajer umum di Enatel Motive Power, menurut akun LinkedIn nya.
Di dalamnya juga tertulis bahwa dia bekerja di perusahaan penyewaan helikopter Glenloch Helicopters Limited pada 28 September. Eurocopter EC120 B dipindahkan ke namanya pada 10 Oktober 2020. Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi (TAIC) telah membuka penyelidikan atas kecelakaan itu.
Komisi mengatakan, menurut laporan kondisi, Helikopter Airbus EC120 sedang dalam perjalanan dari Christchurch dengan lima orang di dalamnya ketika kehilangan kendali di dekat pantai. Warga Kekerengu, Ian Mehrtens, mengatakan dia pertama kali melihat helikopter itu dari penginapannya. Dia merasa, saat itu helikopter akan mendarat.
"Semuanya terjadi begitu cepat, terlihat normal dan kemudian mulai berputar," katanya. "Itu lepas kendali begitu cepat." Mehrtens bergegas ke tempat kejadian dan mengatakan bahwa sekitar empat atau lima warga sudah ada di sana.
Mehrtens yang ikut mengevakuasi korban mengatakan, dia membawa seorang gadis muda keluar dari reruntuhan. Anak anak lain yang diselamatkan adalah seorang anak laki laki dan seorang gadis, kemungkinan masih remaja. "Tidak ada yang bisa Anda lakukan kecuali mengeluarkan mereka (penumpang) dari sana," katanya.
"Terutama karena ada kemungkinan (helikopter) bisa terbakar."