Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid 19) di Indonesia, bertambah 4.369 pasien per Jumat (23/10/2020). Dikutip dari , total kasus terkonfirmasi positif Covid 19 di Indonesia menjadi381.910 pasien. Sebelumnya, pada Kamis (22/10/2020), total kasus positif sebanyak 377.541 orang.
Lalu, jumlah pasien yang sembuh menjadi 305.100 di seluruh Indonesia. Pada hari sebelumnya, total pasien yang sembuh yakni 301.006 orang. Sehingga, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 4.094 orang.
Kemudian, total ada13.077 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga Jumat hari ini. Sementara, data Kamis kemarin sebanyak 12.959 orang dinyatakan meninggal dunia. Sehingga, jumlah pasien Covid 19 yang meninggal dunia dalam 24 jam sebanyak 118 orang.
Ketua Komite Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto mengatakan, pengadaan vaksin menjadi prioritas pemerintah. Sebab, vaksin bisa menghentikan pandemi Covid 19 dan membantu kepercayaan publik untuk pemulihan ekonomi. "Dua hal ini bisa diselesaikan dengan imunisasi," ujar Airlangga, dikutip dari , Kamis (22/10/2020).
Ia menyebut, pemerintah menyiapkan seluruh akses guna mempercepat pengadaan vaksin di tengah masyarakat. Salah satunya dengan mengeluarkan peraturan presiden (Perpres) terkait pembelian vaksin dan sekarang disiapkan peraturan menteri kesehatan (Permenkes). “Metode pembeliannya perlu dibuatkan regulasi agar tepat sasaran, tepat jumlah."
"Dan bisa mengakses pada kelompok prioritas untuk mendapatkannya di akhir tahun 2020 ini," jelasnya. Airlangga menambahkan, pemerintah menempuh dua jalur dalam pengadaan vaksin tersebut. Pertama jalur mandiri melalui pengembangan Virus Merah Putih yang dalam pengembangannya siap masuk ke produksi pada akhir 2021.
Yang kedua adalah jalur kerja sama internasional. Bekerja sama dengan perusahaan perusahaan farmasi kelas dunia seperti Sinovac, Sinopharm, Cansino, dan Astra Zeneca yang dikembangkan Oxford University, Inggris. Sebagai contoh, vaksin Covid 19 dari Sinovac sebanyak tiga juta dosis yang diharapkan masuk ke Indonesia pada akhir 2020.
Selain itu, Sinovac juga akan mengirimkan 15 juta vaksin dalam bentuk bahan baku di akhir tahun. Bahan baku tersebut akan diproduksi di Bio Farma. Terkait prioritas yang mendapatkan vaksin, berdasarkan studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemberian vaksin tahap pertama diberikan pada garda terdepan.
Yaitu mereka yang bergerak di bidang kesehatan, seperti dokter dan perawat, dan aparat penegak hukum sebagai penunjangnya. “Pemerintah sedang menyiapkan road map dan master plan." "Kami akan melaporkan ke Bapak Presiden yang nantinya akan memutuskan siapa yang didahulukan," kata Airlangga.