Wakil Presiden Amerika Serikat terpilih Kamala Harris menyampaikan pidato perdananya di Chase Center di Wilmington, Sabtu malam (7/11/2020). Dalam pidatonya ia menyinggung hak perempuan dan demokrasi. Mengawali pidatonya Kamala Harris menyebut kemenangannya bersama Presiden Joe Biden merupakan 'hari baru' Amerika Serikat. “Ketika demokrasi kita sedang dalam pemungutan suara,” kata Harris, seperti dikutip dari USAToday, Minggu (8/11/2020).
"Kalian menyambut hari baru untuk Amerika," sambung dia. Harris, merupakan putri dari imigran berdarah Jamaika dan India, yang datang ke Amerika Serikat pada usia 19 tahun. "Jadi saya memikirkan tentang generasi wanita, wanita kulit hitam. Wanita Asia, kulit putih, Latin, Amerika Asli, yang sepanjang sejarah negara kita telah membuka jalan untuk ini momen malam ini," ungkapnya.
Harris menyoroti pekerjaan perempuan kulit hitam. Menurutnya, mereka membantu mendorong kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris menuju Gedung Putih. "Wanita yang berjuang dan berkorban begitu banyak untuk kesetaraan dan kebebasan dan keadilan untuk semua, termasuk wanita kulit hitam yang sering diabaikan, tetapi begitu sering membuktikan bahwa mereka adalah tulang punggung demokrasi kita." "Ini merupakan penghormatan kepada hak pilih abad ke 20 yang bekerja untuk mendapatkan wanita hak untuk memilih," ungkap dia yang mengenakan stelan putih dalam pidato perdananya.
Ia menuturkan, semua perempuan telah bekerja untuk melindungi hak memilih selama lebih dari satu abad, dengan amandemen ke 19, 55 tahun yang lalu dengan Undang Undang Hak Pilih. "Dan sekarang pada tahun 2020 dengan generasi baru perempuan di negara kita yang memberikan suara mereka dan melanjutkan perjuangan untuk hak dasar mereka untuk memilih dan didengarkan, "kata Harris. "Malam ini saya merenungkan perjuangan mereka, tekad mereka dan kekuatan visi mereka untuk melihat apa yang tidak terbebani oleh apa yang telah terjadi. Dan aku berdiri di atas bahu mereka," tambahnya.